Scroll Top
Jl. Sikatan No.331B, Sumberejo, belakang Kantor, Kec. Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62191
PENGUKUHAN PENGURUS IPM BARU DAN KADER IPM

Bojonegoro, 13 Mei 2025** — Pondok Modern ‘Aisyiyah Islamic Boarding School (PM AIBS) mengukuhkan kader-kader terbaiknya dalam kegiatan Perubahan Susunan Pengurua IPM, Pelantikan Pengurus IPM yang Baru dan Kader IPM dari Kelas 5 yang diselenggarakan pada Selasa, 13 Mei 2025. Acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri langsung oleh Pimpinan PM AIBS yang didampingi oleh bagian Pengasuhan Santriwati dari asatidz dan ustadzah.

Dalam sambutannya, Ayahanda KH. Adib Susilo menyampaikan pesan penting tentang urgensi kaderisasi di lingkungan pondok pesantren. Beliau menegaskan bahwa kaderisasi bukan hanya program rutin, tetapi merupakan prioritas utama dalam kesinambungan perjuangan pendidikan di PM AIBS.

“Untuk sebuah institusi pendidikan seperti PM AIBS, kaderisasi menjadi program prioritas, bukan hanya untuk melanjutkan yang sudah ada, tetapi juga untuk meneruskan perjalanan meraih cita-cita. PM AIBS diproyeksikan bukan untuk puluhan tahun ke depan, melainkan untuk hitungan abad dan ribuan tahun keabadian,” ujar KH. Adib Susilo.

Beliau juga mengingatkan pentingnya karakter idealis yang harus dimiliki oleh setiap kader. Menurutnya, santriwati sebagai calon pemimpin umat harus berpikir jauh ke depan dan memiliki komitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai luhur pondok, bukan sekadar mengejar keuntungan pribadi.

“Patah tumbuh, hilang berganti; sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti. PM AIBS adalah lembaga pendidikan kader. Seorang kader harus berpola pikir idealis, bukan pragmatis. Idealis berarti mewarisi nilai perjuangan dan memiliki keterpanggilan untuk memajukan pondok,” lanjutnya.

Usai nasehat disampaikan, para kader IPM dengan penuh khidmat membacakan janji di bawah kalimat syahadat, menyatakan kesiapan mereka untuk mengemban amanah sebagai pengurus IPM PM AIBS periode 1446–1447 H. Mereka berikrar untuk menjalankan tugas dengan keikhlasan, kesabaran, kerja keras, dan kedisiplinan.

Acara ditutup dengan nasehat dari Ayahanda M. Tajuddin Al-Afghani, S.H.I., M.Pd. yang mengingatkan bahwa amanah kepemimpinan seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi diri dan belajar.

“Amanah ini bukan untuk merasa lebih hebat dari teman-teman kalian, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar menjadi IPM yang sesungguhnya,” tutur beliau.

Pengukuhan ini menandai langkah awal bagi kader-kader muda PM AIBS untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dengan semangat dan tanggung jawab yang tinggi, dalam bingkai nilai-nilai keislaman dan perjuangan Muhammadiyah.

Related Posts

Leave a comment