Bojonegoro PM-AIBS, mengadakan Gebyar Muharram dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1446 H pada Sabtu (6/7/24) pukul 20.00 WIB. Acara ini merupakan salah satu rutinitas pondok yang selalu diadakan setiap tahunnya, dengan bertujuan agar seluruh santriwati dapat memahami dan mengambil hikmah serta pelajaran dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari kota Makkah ke Madinah. Acara dihadiri oleh para guru serta seluruh santriwati PM-AIBS.

Acara ini dimulai dengan penampilan marawis (ASADA) ‘Aisyiyah Alfu Nada dari santriwati PM-AIBS, dan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an yang kemudian dilanjutkan dengan pesan serta nasehat Bapak Pimpinan PM-AIBS.

Al-Ustadz M. Tajuddin Al-Afghani, SHI., M.Pd. dalam pembukaannya beliau sampaikan pengalaman, pesan serta nasehat dari kyai Gontor ketika menghadiri acara Tajamuk Kader Muda Pesantren dan Kiai Muda FPAG di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
“Pondok Yang Gagal adalah Alumninya tidak bangga dengan Pondoknya. Maka Santri harus bangga dengan Almamaternya” (4/7/24) Pesan Al-Ustadz KH. Akrim Maryat, Dipl. A. Ed.
Santriwati PM-AIBS harapannya bisa menjadi para mujahidah dan menjadi seorang pejuang yang memiliki daya juang dimanapun mereka ditempatkan, dengan berbekal pendidikan dan pengarahan di pondok ini.
“anak-anakuku semuanya, kalianpun kedepannya kita persipakan sedemikian rupa. Nantinya, akan menjadi mujahidah-mujahidah, seorang pejuang yang nantinya akan berjuang di tempat kalian berjuang. Kami tidak menginginkan ada santriwati AIBS yang kemudian berjuang di masyarakat, namun tidak punya daya juang, tidak punya daya sain. Maka, di pesantren ini kita dilatih, dididik, diingatkan dan ditegur.” Pesan Al-Ustadz M. Tajuddin Al-Afghani, SHI., M.Pd.

Kemudian disambung dengan menyimak pesan serta nasehat dari Al-Ustadz KH. Adib Susilo. Beliau menyampaikan bahwa bulan Muharram mengingatkan kita untuk menyusun rencana masa depan dan bagaimana di tahun baru ini kita dapat memperbaharui niat dengan cara bersungguh-sungguh dan tidak loyo serta selalu kuat dalam segala hal. Seperti dalam kutipannya yang menyampaikan pesan bahwa, “Sesungguhnya segala amalan yang paling tinggi dan utama di dunia menuju akhirat adalah takwa.”

Acara ini digelar sebagai momen untuk introspeksi diri bagi seluruh santriwati PM-AIBS bahwa sebagai muslim, harus terus menyusun masa depan yang lebih baik sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT yang masih memberi anugerah kesempatan untuk bertemu dengan tahun baru yang suci ini.