Rutinitas bukan sekadar kebiasaan, tetapi poros utama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berlangsung setiap hari di KMI
Rutinitas bukan sekadar kebiasaan, tetapi poros utama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berlangsung setiap hari di KMI bukan hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga menjadi pondasi pembentukan karakter bagi santriwati dan guru. Melalui konsistensi dalam rutinitas ini, baik santriwati maupun guru dilatih untuk terus berkembang, berdisiplin, dan meningkatkan kualitas akademik serta spiritual mereka.
Type your text here
Demi tegaknya sistem dan terjaganya standar kualitas pengajaran, program supervisi rutin diterapkan melalui berbagai metode, seperti Naqdu Tadris (Evaluasi Pengajaran), Muraqabatu-l-Fushul (Pengawasan Kelas), hingga Taftisy Mufaji’ (Pengecekan Mendadak). Pengecekan ini dilakukan secara berkala, terutama pada jam pelajaran kedua hingga keenam, guna memastikan efektivitas pembelajaran dan kedisiplinan akademik tetap terjaga.
Selain itu, untuk menjamin kesiapan guru sebelum mengajar, Direktur KMI menunjuk beberapa guru senior dan guru piket sebagai Syaikh Diwan setiap harinya. Mereka bertugas memeriksa serta mengesahkan i’dad (persiapan mengajar) para guru sebelum memasuki kelas. Dengan sistem ini, diharapkan setiap tenaga pendidik memiliki pemahaman mendalam terhadap materi yang akan disampaikan, sehingga proses KBM menjadi lebih berkualitas dan efektif.
Sementara itu, di malam hari, santriwati diarahkan untuk melanjutkan kegiatan belajar malam bersama yang berlangsung pukul 20.00–21.30 WIB. Kegiatan ini berada di bawah bimbingan wali kelas, asisten, serta guru pendamping, sehingga suasana belajar tetap kondusif dan terarah. Melalui pola pendidikan yang sistematis ini, KMI terus berupaya mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga kuat dalam karakter dan disiplin.